Wednesday, March 30, 2011

Saya Meng-transfer Ayat-Ayat di Dinding Partition ke Dalam Blog

Aduhai hati yang selalu gundah gulana
Mengapa perlu difikirkan kehidupan duniawimu
Sedangkan dunia itu sering menipumu
Bukankah kehidupan ini penuh dengan majazi?
Tipu daya di sana sini?
Maka, hendaklah engkau susun langkahmu penuh hati-hati
Ingatlah, syaitan itu sentiasa tidak mahu mengaku kalah dan tidak pernah berputus asa
Setiap saat masanya adalah berharga
Tidak dibiar kosong tanpa menyesatkan Adam dan Hawa
Lantas, bagaimana engkau masih lagi memikirkan hal duniamu?

Perbanyakkanlah berfikir, renung penuh bererti
Bagaimana bakal kehidupanmu sewaktu mengadap Tuhan Rabbul 'Izzati?
Selamatkah dirimu di hari yang tiada pelindung melainkanNya?
Akan beratkah amal yang akan engkau bawa?
Justeru, renungkanlah duhai diri yang lemah
Agar kehidupanmu di dunia sentiasa waspada
Semoga, akan hadir dalam hatimu jiwa yang sensitif dengan dosa
Merasakan dosa itu besar sekalipun pada kesilapan sekecil zarah
Ketahuilah, itulah antara ciri-ciri mereka yang akrab dengan TuhanNya
Yang punya ihsan dalam hatinya
Merasa kehadiran Allah dalam setiap sentuhan masa yang ada
Sekalipun mata tidak melihat, tetapi hati meyakini Allah Maha Melihat

Untuk apa perlu dirisaukan, aduhai hati yang rawan
Sebuah kehilangan itu hanya secebis dugaan, dari Tuhan Sekalian Alam
Hilang bukan bererti tamatnya sebuah kehidupan
tetapi dengan kehilangan itulah darjatmu ditinggikan
Hairan? Mengapa perlu dihairankan
Allah itu Maha Berkuasa, zat yang sempurna penuh keagungan
Lupakah duhai hati, Allah telah berjanji dalam kalamNya Izzati
'Adakah kamu mengaku beriman, sedangkan kamu belum diuji?'

Maka, hadapilah ujian dengan sejuta kesabaran
Percayalah, yakinlah sepenuh hatimu
Hanyasanya Allah bersama-sama mereka yang sabar.

Aduhai hati yang penuh kesedihan
Mengapa perlu ditangisi sebuah perpisahan?
Bukankah semua kita akan pergi, pulang ke pangkuan Tuhan?
Dialah yang menjadikan, dan padaNya jua segalanya akan dikembalikan
Lupakah engkau, hidup di dunia ini sekadar persinggahan
Yang kekal hanyalah amalan sebagai teman
Itulah teman dalam perjalanan menuju sebuah keabadian

Maka, janganlah engkau lalaikan hatimu dengan kehidupan yang sementara ini
Janganlah engkau tangisi lagi sebuah perpisahan sementara
akan tetapi, hadapkanlah wajahmu sentiasa kepada Allah
Penuhkanlah jiwa dan hatimu dengan dzikrullah memuji kebesaranNya
Juga sibukkanlah hari-harimu dengan amalan makruf nahi mungkar, mengikut sunnah kekasihNya.

Yakinlah, barangsiapa yang di hatinya ada Allah
dan mengutamakan Allah atas segala apa yang dilakukannya
Allah akan seiringkan pekerjaannya dengan pertolonganNya
Bekerja keraslah engkau untuk hari esokmu yang abadi
Berbekallah dengan amalan yang menguntungkanmu di sana nanti
Ingatlah, sebaik-baik pesanan adalah taqwa.

Duhai diri yang lemah
Kembalikanlah hatimu kepada Rab
Kerana Dia lah pemilik segala yang engkau miliki
Segalanya hanya pinjaman untuk menguji
Kentalkanlah semangat juangmu
Jadilah seperti Saidatina Aisyah, puterinya Saiyidina Abu Bakar
Walau fitnah mencalar maruah, Dia tetap Aisyah!
Walau rumahtangganya dilanda badai angkara si munafiq durjana
tetap teguh pendiriannya, menggunung tawakalnya
Pada Allah dia berdoa, mengharap furqan agar tenggelam segala nista
Insafilah duhai diri yang lemah, Allah sengaja menguji sekeping hati yang kecil
Sebagai tukaran untuk mendapatkan habuan yang lebih besar kelak.

Maka bersyukurlah... bersyukurlah... bersyukurlah kerana engkau insan terpilih.

:: Thank you so much to the person who has created this poem (ni boleh dikira jatuh dlm kategori puisi ke ni?), whoever he or she is. It has been pasted on my wall for so long, and has been read 1000 times, but still the same feeling appear everytime I go through the sentence by sentence. The inspiration, motivation, and whatever '..tion' that I got from it is highly appreciated. May Allah bless his or her life here and hereafter. ::

2 comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...